Jumat, 06 Mei 2011

Gone

Entah dapet inspirasi dari mana kok tiba-tiba aku pengen bikin cerita sedih begini...
Daripada aku pendem, mending dikeluarkan aja kali, ya... Oke, cek dibawah ini ;)


     AKU punya kehidupan yang aku pun belum mengerti maksudnya apa. Aku, dekat dengan cowok itu. Toni, namanya. Aku sudah dekat dengannya semenjak dua bulan lalu. Kami nggak punya ikatan apapun. Tapi kami begitu saling perhatian.
     Akhir-akhir, dia tidak chat denganku seperti malam biasanya. Sejak tiga hari ini, dia hanya membalas chatku dengan singkat dan tampak cuek. Padahal aku begitu senangnya ketika dia membalas pesanku.
     Aku tak begitu konsentrasi belajar malam ini. Mataku menuju kearah soal matematika yang serba rumit namun pikiranku melayang-layang pergi. Kuputuskan untuk menghubungi Toni.
Wina_11 : Toni?
Toni.bl : Ya, kenapa?
Wina_11 : lagi sibuk?
Toni.bl : Ya, kenapa?
Wina_11 : ganggu nggak?
Toni.bl : banget.
Wina_11 : Maaf deh…
     Setelah itu, tidak ada balasan, aku mengirimnya pesan ulang.
Wina_11 : Lo besok sibuk ngapain aja?
Toni.bl : jangan ganggu gue. Malam ini saja,
Wina_11 : Kemarin juga begitu kan?
Toni.bl : WINA! Lo nggak ngerti, gue capek sama semua perhatian elo! Semua pertanyaan elo! Itu bikin gue tersiksa Win! Kenapa lo nggak mau ngerti?!

     Jantungku berdetak keras sekali. Bukan perasaan senang atau apa… Aku kecewa! Kenapa dia begitu? Aku usap air mata dikelopakku yang sudah meluap-luap. Aku juga akan membalasnya…

Wina_11 : Kenapa lo nggak bilang dari dulu?! Tau begitu gue bakal jauhin elo, Ton! Dengan senang hati! gue kira elo beda, ternyata sama saja! Pergi sana sama keyakinan elo, jangan hubungi gue lagi! Dan makasih banyak buat semua kelakuan elo yang pernah bikin gue melayang. Sayangnya elo jatuhkan semuanya.

     Kututup jendela chatku dengan tangis yang mendalam. Aku menyesal mengenal Toni. Kurasakan ada yang memberontak di hatiku, aku tak tau apa. Yang pasti kuyakin Toni akan melupakanku… sejauh yang dia mau.
 - # -
     Pagi yang suram, aku masih saja membuka jendela sejarah chatku tadi malam. Entah kenapa aku tergerak untuk membukanya.

Toni.bl : Wina, bukan maksud gue buat begitu. Gue lakukan ini karena sebenarnya gue sayang sama elo. Karena itulah gue memperlakukan elo kayak gini. Karena gue takut elo terlalu kehilangan gue saat gue pergi.
Elo tahu apa yang gue rasain waktu lo bales kayak tadi? Benar-benar sakit… meskipun nggak sebanding sama yang gue lakuin sebelumnya.
Wina, sekarang gue tahu ada yang lebih baik buat elo. Bukan gue, karena gue juga nggak mungkin bisa sama elo. Gue terlalu lama dengan penyakit ini, Kanker paru-paru. Mungkin terlalu panjang, tapi beginilah keadaannya. Win, gue sayang sama elo. Meskipun gue belum pernah bilang.

     Aku membersit airmataku sesaat. Aku begitu kehilangannya…

2 komentar:

  1. so sweeett deek, kisah nyata tha ?
    ya ampuunnn, suerrr deh, berkaca-kaca aku bacanya, hiks :')

    BalasHapus
  2. makasih mbak ^^
    Ini fiksi mbak, hehe

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar disini ^,^